Selasa sore (26/11), setelah turun di Stasiun Wonokromo, saya tidak memesan Grab agar mengantar saya ke pondok, melainkan menuju ke GraPARI di Marina Plaza (bukan karena dari rumah terus bawa banyak uang loh ya).
Kurang lebih sudah tiga kali ini saya mampir ke GraPARI.
Dua kalinya, karena alasan kehilangan, hiks. Ketiga kalinya, sebab, seminggu
lalu, kartuku tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan lagi. Ketika dipanggil,
ia tidak bisa menjawab (mungkin ada lah ya orang yang menghubungi nomor saya),
saya gunakan untuk memanggil ternyata juga tidak bisa. Mau ngirim SMS, eh saya
ingat kalau saldo pulsa 0. Akhirnya, terpaksalah saya untuk mendatangi tempat
yang serba tembus pandang itu.
Terakhir kali saya ke sana, hampir setahun lalu, masih
ada mas-mas yg berjaga di balik pintu masuk yg bertugas memberi nomor antrian
kepada pelanggan. Sore tadi, saya memandang ke kiri-ke kanan, tak menemukannya.
Saya pikir, "apa masnya sedang solat asar?" Maklum, anak UIN
orientasinya memang tak jauh seputar hal-hal beginian. Lantas, saya mengalihkan
pandangan ke mesin antrian, ternyata di layar mesin terdapat manual penggunaan.
Jadi teringat mesin pembayaran online yang ada di Indomaret Wonocolo baru-baru
ini. Sebagai milenial, tak mungkin saya gagap dengan hal modern semacam ini, haha.
Tak lama setelah mengambil nomor antrian, nomor 1091, dipanggil mbak-mbak
bersuara merdu.
"Permisi mas, ada yang bisa dibantu? Nomor Anda
08233 6 tiga kali..?" tanya mbaknya dengan ramah.
"Iya mbak, anu, apa bisa menghidupkan kembali kartu
yang mati?"
"Terakhir kali penggunaan kapan mas?"
"Kurang lebih seminggu-dua minggu lalu, mbak."
Saya ingat karena beberapa waktu lalu masih sempat mengisi saldo OVO buat pesen
Grabfood.
"Sebentar, saya cek dulu ya mas."
"Ashiappp."
"Nomor ini sudah tidak bisa di-recycle lagi
mas," ucap mbak-mbak manis itu tanpa rasa bersalah yang membuat air mukaku
pahit seketika.
Satu menit saya bertahan di kursi merah. Tercenung akan
kematian kartu kesayangan yang menemani sudah tiga tahun lebih, sejak masih
Aliyah. "Jadi sudah tak terselamatkan ya mbak? Oke, terima kasih."
Sepuluh meter berjalan dari pintu GraPARI, tepatnya di
lorong (kalau tak salah menyebutnya), saya berhenti sejenak, memainkan
handphone sambil bertafakur. Saat menengok ke kiri, tak sengaja di samping kiri
tepat, ada gambar menyala yang berisikan empat mbak-mbak berparas cantik nan
semlohai. Saya tahu mereka dari Korea Selatan. Blackpink!
Dari kiri, terlihat ada Lisa, Jisoo, Jennie dan Rose,
empat formasi lengkap. Mereka berpose sambil memegang handphone Samsung, yang
di atas kepala mereka, terdapat tulisan, "Go Live with Blackpink"
Seperti hendak menyemangati, mereka mau menghiburku.
Memang sih agak terkejut juga, tapi tetap saja, pesona
kecantikan mereka tidak bisa membantu agar kartu saya bisa hidup lagi, mbak-mbak
yang di GraPARI saja tidak bisa. Mereka tidak punya kuasa seperti itu.
Blackpink tidak berhasil menghiburku. Mereka gagal melaksanakan tugasnya
sebagai penghibur. Saya lanjutkan langkah kaki keluar gedung.
Saya memesan Gojek, tidak lagi Grab, karena kalau tanpa
OVO, mahal euy. Gojek lebih murah tanpa saldo-saldo online, sebab ada voucher
otomatis yang bisa langsung terpakai. Tujuan saya arahkan ke beskem, bukan
pondok. Karena saya mau makan, lalu tidur untuk memulihkan energi juga
semangat.
Berarti intinya kartu nya ngga bisa di pake lgi??
BalasHapusenggak bisa
Hapusboleh juga...
BalasHapusPlay Slots at JackpotCity Casino - MapyRO
BalasHapusPlay Online Slot Machine Games at 광명 출장안마 JackpotCity Casino. 양산 출장안마 Get Your Vegas On. Sign 시흥 출장샵 Up Today and Get 25 강릉 출장마사지 Free Spins on 의왕 출장안마 Destiny Wild!